Merebus ramuan jamu yang berasal dari simplisia (bahan dari tanaman berkhasiat obat yang belum tercampur, belum diolah, tapi sudah dalam keadaan bersih) bisa berasal dari bahan segar atau yang telah dikeringkan. Bahan segar yang hendak direbus, harus sudah dicuci bersih. Bila bahannya besar atau tebal seperti daun yang lebar, rimpang, kulit kayu, atau batang, dapat dipotong tipis seperlunya. Perebusan dilakukan dalam pot tanah/keramik atau panci e mail. Pot keramik (ceramic clay pot) bisa dibeli di toko obat tradisional.
Jangan sesekali merebus jamu dengan menggunakan panci dari bahan besi, aluminium atau kuningan, karena dapat menimbulkan endapan, konsentrasi larutan obat yang rendah, terbentuknya racun atau menimbulkan efek samping akibat terjadinya reaksi kimia dengan bahan obat. Gunakan air bersih untuk merebus sebaiknya air murni kecuaii bila ditentukan lain. Bahan obat dimasukkan kedalam pot tanah, …
Pada saat menggunakan jamu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga mendapat hasil penyembuhan seperti yang diharapkan. Bacalah dengan seksama semua petunjuk tentang seputar penggunaan jamu berbahan tanaman obat dibawah ini.
Waktu Memetik Bahan Jamu (Tanaman Obat)
Untuk mendapatkan bahan jamu yang terbaik dari tanaman, perlu diperhatikan saat-saat pengumpulan bahan berkhasiat. Berikut ini pedoman waktu pemetikan tanaman secara umum:
1. Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak.
2. Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.
3. Buah dipetik dalam keadaan masak.
4. Biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna.
5. Akar, rimpang (rhizoma), umbi (tuber) dan umbi lapis (bulbus). dikumpulkan sewaktu proses pertumbuhannya berhenti.
Pencucian Dan Pengeringan
Bahan tanaman yang sudah dikumpulkan, segera dicuci bersih dan sebaiknya dilakukan pada air yang mengalir. Maksudnya untuk menghilangkan semua kotoran yang melekat, baik tanah, telur cacing atau yang cukup berbahaya adalah pestisida, sebab pestisida ini sering digunakan …
Laksana hajinya yang tidak jauh berbeda dengan pengalaman haji keduanya pada tahun 1996. Semua itu Profesor Hembing terima berkat rahmat dan hidayat Allah SWT. Profesor Hembing menyadari bahwa dirinya hanyalah hamba Allah yang sangat kecil di hadapan-Nya. Oleh karena itu, Profesor Hembing berusaha beramal baik, sebanyak-banyaknya dan akan senang hati beramal kemanusiaan bagi orang lain yang membutuhkan.
Ulama atau Cendikiawan
Menyitirr uraian Prof . Dr. M. Quraish Shihab dengan memahami ayat-ayat Al-Qur’an surah Ali Imran ayal 150-159 dalam bukunya Membumikan AIQur’an. bahwa ciri-ciri seseorang yang dinamakan intelektual muslim, yaitu sebagai berikut.
1. Berzikir atau mengingat Tuhan dalam segala Situasi dan kondisi.
2. Memikirkan atau memperhatikan fenomena alam raya yang pada saatnya memberi manfaat ganda.
yaitu tujuan hidup dan kebesaran Tuhan serta memperoleh manfaat dan rahasia alam raya umuk kebahagiaan dan kenyamanan hidup duniawi.
3. Berusaha dan berkreasi dalam bentuk nyata, khususnya dalam kaitan hasil-hasil yang diperoleh dan
Panggunaan listrik lan banyu ing omah minangka salah sawijining bentuk energi sing diasilake saka sumber daya alam sing ana ing Indonesia. Kita kudu bersyukur banget urip ing bumi Indonesia. Bangsa sing duwe sumber daya. Salah sijine sumber energi, wiwit saka lenga nganti non-lenga.
Ilustrasi:
Bengi iki lingkungan panggonane Mukidi peteng ndhedhet. Udan wiwit sore dibarengi angin kenceng lan gludhug. Petir kesamber gardu listrik cedhak omahe Mukidi. Akibate, jaringan listrik ing lingkungane Mukidi mati
Mukidi : Bapake, mateni lampune suwe ora? Bapake Mukidi : Isih ngenteni gardu listrik didandani, jam. Mukidi : Oh nggih. Pasokan listrik ing omah kita saka ngendi, Pak? Bapake Mukidi : Pasokan listrik omah kita saka gardu semarang. Mukidi : Wah, adoh banget. Bapake Mukidi : Bener Mukidi, listrik iku sumber tenaga.
Sumber energi sing bisa ngasilake listrik contone tenaga air, uap, panas bumi utawa nuklir. Sumber energi iki diowahi dadi listrik ing pembangkit listrik.