Jenis Pohon apa saja yang ditanam di IKN?

Terdapat jutaan jenis pohon di Dunia tapi hanya jenis tertentu yang akan ditanam di Ibu Kota Nusantara. Adapun jenis-jenis pohon yang akan ditanam di IKN bukanlah hasil sembarang pilih. Jenis pohon ini sudah melewati kajian dan penelitian para ahli dari Universitas terkemuka di Indonesia yakni, Institut Pertanian Bogor (IPB). Pohon-pohon ini disesuaikan dengan kondisi geografis di Kalimantan khususnya di IKN dengan kriteria keras, berakar kuat dan langka.

Jenis Pohon di IKN

Jenis-jenis Pohon yang ditanam di IKN

Dikutip dari media sosial instagram resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Minggu (2/6/2024), berikut ini beberapa jenis pohon yang akan dan sudah ditanam di IKN:

  1. Pohon Trembesi
  2. Pohon Tabebuya
  3. Pohon Jacaranda
  4. Pohon Merbau
  5. Pohon Torem
  6. Gandaria
  7. Jemblang
  8. Pohon Eboni
  9. Waru Laut
  10. Eucalyptus
  11. Pohon Keabadian
  12. Pohon Baodab
  13. Pohon Beringin
  14. Pohon Asem Laos
  15. Pohon Mimba
  16. Pohon Anggrit
  17. Flamboyan
  18. Jacaranda
  19. Spathodea
  20. Ki Acret
  21. Pohon Saputangan
  22. Pule
  23. Pohon Kenari
  24. Kerai Payung
  25. Ketapang Laut
  26. Ketapang Kencana
  27. Pohon Cempedak
  28. Pohon Pala

Penjelasan Pohon-pohon yang ditanam

Berikut adalah penjelasan singkat mengenai jenis-jenis pohon yang disebutkan:

  1. Pohon Trembesi (Samanea saman): Pohon besar yang juga dikenal sebagai “pohon hujan” atau “rain tree”. Memiliki kanopi yang lebar dan dikenal mampu menyerap karbon dalam jumlah besar.
  2. Pohon Tabebuya (Tabebuia): Pohon berbunga yang populer karena bunganya yang indah, biasanya berwarna kuning, merah muda, atau putih. Mirip dengan bunga sakura, sering ditanam sebagai pohon hias.
  3. Pohon Jacaranda (Jacaranda mimosifolia): Dikenal dengan bunganya yang berwarna ungu atau biru yang indah, pohon ini sering ditanam di taman kota dan memiliki nilai estetika tinggi.
  4. Pohon Merbau (Intsia bijuga): Pohon ini menghasilkan kayu keras yang sangat tahan lama dan digunakan dalam konstruksi serta pembuatan lantai.
  5. Pohon Torem (Manilkara kanosiensis): Pohon ini menghasilkan kayu berkualitas tinggi yang sering digunakan dalam pembuatan perabot dan konstruksi.
  6. Gandaria (Bouea macrophylla): Pohon buah yang menghasilkan buah berwarna kuning dengan rasa manis asam, sering digunakan dalam rujak atau manisan.
  7. Jemblang (Syzygium cumini): Juga dikenal sebagai duwet atau jamblang, pohon ini menghasilkan buah berwarna hitam atau ungu yang manis dan sedikit asam.
  8. Pohon Eboni (Diospyros celebica): Pohon kayu hitam yang sangat bernilai tinggi. Kayunya sering digunakan untuk ukiran, furnitur, dan alat musik.
  9. Waru Laut (Hibiscus tiliaceus): Pohon yang sering ditemukan di pesisir pantai. Dikenal dengan bunganya yang berwarna kuning terang dan daun yang besar.
  10. Eucalyptus: Genus pohon yang berasal dari Australia, dikenal karena daunnya yang mengandung minyak atsiri yang sering digunakan dalam obat-obatan dan aromaterapi.
  11. Pohon Keabadian (Ginkgo biloba): Pohon ini dikenal sebagai fosil hidup karena telah ada sejak ratusan juta tahun yang lalu. Daunnya berbentuk kipas dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional.
  12. Pohon Baobab (Adansonia): Pohon yang sangat ikonik dari Afrika, dikenal dengan batangnya yang besar dan mampu menyimpan air dalam jumlah besar.
  13. Pohon Beringin (Ficus benjamina): Pohon besar dengan akar gantung yang sering dijadikan sebagai pohon keramat dalam budaya Indonesia.
  14. Pohon Asem Laos (Tamarindus indica): Pohon yang menghasilkan buah asam jawa yang sering digunakan sebagai bumbu masak atau obat tradisional.
  15. Pohon Mimba (Azadirachta indica): Pohon yang dikenal dengan banyak manfaatnya, terutama dalam pengobatan tradisional. Daunnya sering digunakan sebagai pestisida alami.
  16. Pohon Anggrit (Dalbergia latifolia): Pohon ini menghasilkan kayu yang dikenal sebagai kayu sonokeling, sering digunakan dalam pembuatan furnitur dan alat musik.
  17. Flamboyan (Delonix regia): Pohon yang terkenal dengan bunganya yang berwarna merah atau oranye yang mencolok, sering dijadikan pohon hias di daerah tropis.
  18. Jacaranda (Jacaranda mimosifolia): Sebuah pohon yang memiliki bunga ungu atau biru, sangat indah dan populer sebagai pohon hias di perkotaan.
  19. Spathodea (Spathodea campanulata): Pohon dengan bunga berwarna oranye atau merah, juga dikenal sebagai “African tulip tree”. Sering ditanam sebagai pohon hias.
  20. Ki Acret (Hibiscus surattensis): Pohon kecil dengan bunga kuning yang sering digunakan dalam obat tradisional dan memiliki daun yang dapat dimakan.
  21. Pohon Saputangan (Maniltoa grandiflora): Dikenal karena bunganya yang putih dan menggantung seperti saputangan, sering dijadikan tanaman hias.
  22. Pule (Alstonia scholaris): Pohon besar yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional, terutama untuk demam dan masalah pernapasan.
  23. Pohon Kenari (Canarium ovatum): Pohon yang menghasilkan kacang kenari, yang dikenal dengan rasa dan kandungan nutrisinya yang tinggi.
  24. Kerai Payung (Filicium decipiens): Pohon kecil dengan kanopi yang lebar, sering ditanam sebagai pohon peneduh atau hias.
  25. Ketapang Laut (Terminalia catappa): Pohon yang sering tumbuh di pantai, memiliki daun besar yang berubah warna menjadi merah sebelum gugur.
  26. Ketapang Kencana (Terminalia mantaly): Varietas ketapang dengan ukuran lebih kecil dan lebih sering digunakan sebagai tanaman hias.
  27. Pohon Cempedak (Artocarpus integer): Pohon buah tropis yang menghasilkan buah mirip nangka dengan rasa yang manis.
  28. Pohon Pala (Myristica fragrans): Pohon penghasil biji pala yang merupakan rempah penting dalam masakan, biji dan selaputnya juga digunakan sebagai obat.

Banyak Bibit Pohon Sudah Ditanam

Menurut laporan dari korankaltim.com, pada Mei 2023, telah dilakukan penanaman sebanyak 1,5 juta bibit pohon di lahan seluas 1.315 hektare di Ibu Kota Nusantara (IKN). Bibit pohon tersebut ditanam di berbagai lokasi, termasuk Kawasan Inti Pemerintahan serta area lain di sekitar IKN.

Rencana penanaman pohon ini merupakan bagian dari upaya besar untuk mendukung proses reforestasi di kawasan IKN. Pemerintah menargetkan pada tahun 2024, akan ada penambahan 500 hektare lahan yang direhabilitasi melalui penanaman puluhan jenis pohon yang beragam.

Langkah ini diambil untuk mempercepat pemulihan lingkungan setelah selesainya pembangunan infrastruktur di IKN. Dengan ini, pemerintah berharap dapat mengembalikan keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut.

Kesimpulan dan Penutup

Penanaman pohon, seperti yang dilakukan di Ibu Kota Nusantara (IKN), adalah langkah penting dalam upaya reforestasi dan pemulihan lingkungan. Proyek ini menekankan bahwa menanam pohon tidak hanya penting di kawasan pembangunan baru seperti IKN, tetapi juga di berbagai tempat dan kota lainnya. Dengan memperluas upaya penanaman pohon ke area lain, kita dapat meningkatkan kualitas udara, menjaga keseimbangan ekosistem, dan memitigasi dampak perubahan iklim secara global. Reforestasi tidak hanya memperbaiki lingkungan lokal tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan planet bumi kita.

Manfaat Pupuk Organik untuk Pertanian Berkelanjutan